ONE DAY ONE HADITH
Senin, 15 Oktober 2018 M / 6 Shafar 1440 H .
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ.
Daripada Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat kepada rupa dan harta kamu, tetapi Allah melihat kepada hati dan amalan kamu."
(HR Muslim No: 2564)
Kandungan hadits
1. Pahala di atas setiap amalan bergantung kepada hati yang benar-benar ikhlas dan niat yang benar.
2. Menetapkan niat agar hati sentiasa benar dan bersih dari motif dan keinginan untuk di lihat, diketahui, dipuji dan disanjung orang merupakan langkah yang penting sebelum beramal
3. Kepentingan menjaga amalan hati terlebih mendahului daripada amalan yang dilakukan oleh anggota badan karena hanya amalan yang dilakukan dengan ikhlas untuk mendapatkan Ridha Allah SWT yang akan diterima dalam setiap amalan yang disyariatkan.
4. Keutamaan menata hati dibandingkan dengan melakukan perbuatan merupakan prinsip pertama dalam Islam. Dan sebaliknya bila hanya sekedar berniat dalam hati tetapi tidak ditindaklanjuti dengan amalan lahir, itupun tidak mendapatkan kebaikan yang utama.
5. Kemuliaan seseorang bergantung pada ketulusan hati yang di tampilkan dalam perbuatan, bukan pada bentuk dan rupa seseorang.
Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah
وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ
wa maaa umiruuu illaa liya'budulloha mukhlishiina lahud-diina hunafaaa`a wa yuqiimush-sholaata wa yu`tuz-zakaata wa zaalika diinul-qoyyimah
"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."
(QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 5)
0 komentar:
Posting Komentar